
Untuk memenuhi biaya hidup, Chef Juna melamar menjadi pelayan pada sebuah restoran tradisional Jepang. Tentu ini bertolak belakang dengan latar belakang pendidikannya. Juna tak apa arang. Dia menjalani profesi ini dengan serius, hingga akhirnya master sushi (koki kepala) restoran tersebut menawari menjadi muridnya. Chef Juna tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Maka dimulailah petualangan koki lelaki yang saat ini dikabarkan sedang dekat dengan Aline Tumbuan ini.
Beberapa bulan kemudian Chef Juna terpilih sebagai koki kepala di restoran tersebut. Pindah pekerjaan sering dijalaninya untuk mengejar tantangan baru dan belajar pengetahuan aneka kuliner dunia. Misalnya menjadi koki kepala di restoran sushi terbaik di kota Houston. Atau malah pindah haluan dengan meninggalkan dunia kuliner Jepang dan menggeluti masakan Perancis di French Laundry yang memiliki standard ketat.
Menjalani Kehidupan Keras di Amerika Serikat

Selama 14 tahun hidup di Amerika Serikat pun Chef Juna telah menjalani asam garam persaingan hidup negara adi daya. Lelaki yang memiliki tato di kedua lengannya ini pernah mengalami overdosis obat-obat terlarang, mengalami penculikan, penyiksaan hingga satu ketika kepalanya pernah ditodong dengan pistol. Mungkin itulah salah satu alasan kenapa chef Juna terlihat garang waktu memberi komentar terhadap hasil karya konstestan Master Chef Indonesia.
Saat ini Juna menjadi executive chef di restoran Jackrabbit yang terletak di Kuningan, Jakarta. Kalau lihat pengalaman berpuluh-puluh tahun dalam dunia koki, dan tentu saja wajah tampan yang dimiliki, sepertinya karier Juna bakalan lancar jaya. Bukan mustahil tahun depan popularitasnya bisa menggusur Pak Bondan yang selama ini menjadi ikon dunia kuliner di Indonesia lewat semboyan “Maknyus Pemirsa!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar