Pages

Senin, 03 Oktober 2011

Luca Lawandos Master Chief Cilik


Masterchefkids-420x0msbaketoddlersmaster-chefsLuca LawandoasLuca Lawandos

LUCA Lawandos terampil memecahkan telur dan memisahkan kuning dari putihnya menggunakan kulit telur. Luca berada di antara puluhan anak-anak yang sibuk mengaduk adonan, memeras jeruk dan bergerak ke sana ke mari di dapur komersial. Padahal Luca adalah bayi laki-laki yang baru berusia tiga tahun.
Dapur ini adalah kelas pelajaran memasak pada Sabtu pagi di bagian barat Sydney. Luca belajar cara membuat manisan dan santapan lezat bersama anak lain sebayanya di sekolah memasak Little Spoons.
"Luca suka memasak. Jadi kami memutuskan untuk datang ke sini dan bergabung dalam kelas ini," penjelasan ibunya, Madeline Lawandos, kepada wartawan AFP, Madeleine Coorey. "Bocah lelaki itu cuma memperlihatkan minat pada memasak .
Bagi Medeline Lawandos, kelas itu menyediakan lingkungan sosial yang memungkinkan putranya melatih keterampilan motoriknya dengan mengaduk, menggulung, membuat bentuk. Pada saat yang sama juga belajar pengukuran, penjumlahan dan kesehatan.
"Itu bukan cuma makanan dan memakannya tapi itu adalah keterampilan hidup bagi masa depan," kata Madeline Lawandos.
Little Spoons, kelas masak untuk anak kecil dan remaja ini adalah gagasan ibu dua anak Lisa Campbell, mengajar sejumlah anak Sydney cara menyiapkan makanan yang dapat mereka ulangi di rumah seperti membuat kue daging sapi, pasta apel dan kue bulan. Ia ingin membuat anak-anak mempelajari kebiasaan makanan sehat di tempat yang menyenangkan.
Campbell memulai bisnis itu pada 2009, tepat pada waktunya ketenaran tayangan realiti di televisi "MasterChef Australia". Perusahaan kecil rumahan ini cepat berkembang dan mempekerjakan sebanyak 15 orang, kebanyakan pekerja paruh waktu.
Campbell, yang meninggalkan karirnya di dunia teknologi informatika, memulai usaha yang diharapkannya akan menggabungkan minatnya pada makanan dengan jam kerja yang lebih bersahabat buat keluarga.
"Kami tak pernah menggunakan garam di dalam masakan kami. Kami menggunakan banyak mentega dan gula sehingga lebih sehat buat dimakan oleh anak-anak. Kami mengajari mereka memotong secara benar. Tak ada benda tajam di dapur anak kecil," ia menjelaskan.
Anak-anak kami dapat berusaha membuat makanan yang lebih rumit seperti cumi Vietnam yang diisi makanan laut; sate kanguru dengan hiasan rempah dan lemon; pasta isi coklat, krim lavender dan kue respberi atau ikan kakap (snapper en papillote). Anak kecil lebih mungkin untuk memasak ayam schnitzel.
Sheridan Rogers, yang telah mengajar masak buat anak-anak selama satu dasawarsa, mengatakan, "Indera perasa anak-anak telah menjadi makin canggih. Mereka ngomong tentang cara menyepuh makanan dan mereka ingin melakukan tindakan yang lebih menarik. Banyak dari mereka telah makan sushi sejak mereka masih sangat kecil dan orangtua mereka membawa mereka ke restoran, dan tentu saja, ada acara televisi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar